January 16, 2011

keyakinan cinta #3

Dua hati kita pernah sepakat untuk menjalin rasa, menyatukan segala perbedaan yang ada. Untuk satu tujuan cinta yang menjadi fitrah setiap manusia. Syukurku tak terhingga ketika sampai detik ini, kita masih memiliki dan menjalani perasaan yang sama.

Aku sadar akan taqdir dan ketetapan Tuhan, tapi aku tau Tuhan memberikan hak yang sama pada setiap jiwa, Termasuk kita. Dan aku ingin sisa hidup ini bisa kubaktikan pada perempuan terindahku, yaitu kamu. Hari ini aku hanya bisa menyanjungmu dengan kata sederhana, seperti yang sedang kau baca sekarang. Kemudian aku berharap Tuhan memberiku kesempatan untuk mengukir senyum dibibir indahmu.

Untukmu pelangiku. Di pesisir hati ini telah kusiapkan ladang cinta untuk kau tanam. Kubangun rumah tempat kau bersinggah kala lelah, kusediakan dermaga untuk kau tunggu kehadiranku disana. Kau lihat kan? betapa indah perasan ini kubangun. Tapi aku rasa itu masih belum seindah kata "cinta" yang sangat jarang aku dengar darimu. Aku tau kau tak terlalu suka menjual cinta terlalu mudah untukku. Bahkan rangkaian tulisanmupun begitu mahal untuk kutebus. Disini aku sedang bekerja, menuai dan mengumpulkan koin koin untuk membeli cintamu. Walau aku tak pernah tau sampai kapan aku harus berusaha, aku sangat yakin suatu saat nanti aku dapat memilikimu seutuhnya.

Disetiap sujud kuhentikan langkah untuk menyebut namamu. Agar Tuhan mengerti betapa aku sangat menginginkanmu. Lalu kemudian kukembali menyusuri rumah-rumah restu orang tua, bersama doa-doa yang begitu sangat kuharapkan terkabul secepatnya. Telah lama kuingin berhenti disuatu persinggahan yang sama, sebatas ingin bertanya "....................?". Dan aku ingin hanya kau yang menjawabnya.

No comments:

Post a Comment