Jadi, mereka yang suka nonton film atau sinetron Indonesia sering menggunakan sepatah dua patah kata dalam logat jakarta yang aku fikir kadang-kadang sangat tidak nyambung. Kata "dong", "deh" dan "sih" menjadi tiga kata paling banyak disalah gunakan. Karena mungkin memang tiga kata itulah yang paling sering mereka ucapkan. Misalnya :
"kenapa deh", seharunya "kenapa sih?"
"iya sih", seharunya "iya dong"
Tidak sedikit memang yang mengajakku bercanda, orang Malaysia memang suka menggunakan bahasa Indonesia denganku mungkin supaya bisa lebih akrab dan santai.
Salah seorang mahasiswi jurusan Human Resource yang kebetulan satu group denganku bersama dua teman yang lain. Ditengah-tengah percakapan kami, akhirnya dia melakukan kesalahan yang sama seperti malaysian lainya.
"Nomer 3, jawabanya apa deh?" ucapnya penuh percaya diri sambil duduk menggerakkan kursi di sebelahku. Aku hanya tersenyum ke arahnya sambil mengangguk tanda mempersilahkan duduk.
"Kok senyum? ada yang salah ya?"
Kemudian aku jelaskan bagaimana penggunaan kata 'deh' yang benar. 'Deh', 'dong' dan 'sih' digunakan untuk menyempurnakan kalimat yang biasanya diletakkan pada akhir kata. Penggunaan kata 'deh' lebih kepada kalimat yang mengandung arti kata pasrah atau berserah menerima.
Seperti :
- 'iya deh'
- 'ga papa deh'.
Sementara kata 'dong' digunakan lebih kepada kalimat yang mengandung arti pernyataan , permintaan dan penolakan tidak setuju.
Seperti :
- 'iya dong'(pernyataan yang menekan untuk membuat lawan bicara setuju/percaya)
- 'pinjam pen dong'(permintaan yang meminta)
- 'nggak dong' (penolakan).
Seperti :
- 'iya juga sih' (pernyataan menerima pernyataan orang lain)
- 'kenapa sih?' (pertanyaan yang mendesak lawan bicara)
"kalau nomer 3 kamu yang ngerjain, boleh dong?" sejenak kami terdiam kemudian sama-sama tertawa puas. hahaha. Ketika kulihat dia masih mengarahkan pandanganya padaku, aku hanya mengangguk tanda setuju.
No comments:
Post a Comment