
Dua negara bertetangga ini memang telah lama memulai perseteruan satu sama lain. semua mereka punya alasan tersendiri mengapa mereka saling membenci. Malaysia sendiri merasa telah lama di jajah oleh Indonesia, barang-barang ilegal bahkan TKI selalu merusak system kerajaan ini. di dukung oleh sifat-sifat mereka yang acuh tak acuh. Tentu membuat para pejabat dan seluruh warga Malaysia kesal dengan tingkah mereka.
Sudah sangat jelas bagi siapapun untuk membenci negara tetangganya, kalau permasalahannya benar seperti ini adanya. Tapi coba lah kita berpikir sedikit dingin, instrospeksi diri. Masalah itu timbul karena ada peran utamanya. katakanlah barang-barang ilegal yang masuk ke Malaysia, ternyata di dukung oleh salah satu warga negara sendiri. Karena tentu akan sangat tidak wajar jika orang asing dengan mudahnya lolos dari system yang cukup rapi. Lantas bagaimana dengan Indonesia? akhir-akhir ini kita di kejutkan dengan pengakuan Malaysia terhadap salah satu pulau dan budaya kita yang di publikasikan international untuk mempromosikan negaranya terhadap wisatawan. Beberapa hari setelah itu, televisi Indonesia menyiarkan bahwa dalangnya adalah orang indonesia sendiri, ya...ternyata yang mengajarkan tarian atau katakanlah salah satu budaya kita adalah warga negara kita sendiri. mungkin ini adalah hal terbodoh yang di lakukan oleh kita.
Melihat dari semua kejadian tersebut, sebenernya dua negara ini sama sama salah dalam mendidik warga negaranya. Kalau saja tidak ada orang yang mau mengajarkan budaya kita pada negara lain, tentu kejadiannya tak kan seperti ini. Dan kalau saja tidak ada orang bodoh yang mau memasukkan barang-barang ilegal ke negaranya sendiri, tentu tak kan ada konflik seperti sekarang. Sekarang, semuanya telah terjadi. Yang perlu kita lakukan hanyalah mencoba untuk memperbaiki, bukankah kita saudara se agama?.
Walau bagaimanapun, semua kita telah merdeka. Semuanya telah pintar dan dewasa, lantas tak ada gunanya saling menyalahkan satu sama lain. Dan terlepas dari itu semua, aku tetap tidak terima dengan malaysia.
No comments:
Post a Comment