August 27, 2011

Maaf?


Setiap 1 Syawal, para muslimin pasti merayakan hari raya idul fitri dengan kondisi terbaiknya. Meminta maaf lahir bathin seperti sudah menjadi hal wajib disampaikan kepada orang yang dikenal. Lantas apakah arti maaf ini sudah berada di tempat yang tepat? ataukah ini hanya ritual tahunan yang tak berarti apa-apa?.

Banyak orang yang sudah beberapa kali melewati moment idul fitri dengan orang yang sama untuk saling memaafkan, tapi keduanya masih sama-sama terluka. Apakah maaf yang seperti ini sudah cukup?

Maaf adalah sesuatu yang terlahir dari bathin terdalam yang dibangun atas dasar keikhlasan untuk menurunkan ego dengan cara memaklumi dan menghapus ingatan tentang kesalahan orang lain. Kesempurnaan sikap ini adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan dan ditentukan kapan dan bagaimananya. Karena memaafkan berarti membuat file baru dalam memory otak kita, untuk menggantikan perasaan terluka yang pernah dilakukan orang lain.

Dalam beberapa kesempatan, banyak orang menyampaikan maafnya dalam keadaan terluka.  Sehingga yang terjadi adalah formalitas yang digunakan sebagai topeng untuk satu pesan baik yang ingin ditunjukkan terhadap orang lain. Dan ketika seseorang yang telah dimaafkan kembali melakukan kesalahan, maka akan ada bonus kesalahan dari sesuatu yang sudah pernah dimaafkan. Hasilnya, kita tidak akan pernah benar-benar merasakan maaf.

Meminta maaf dan memaafkan adalah dua aktifitas berbeda yang sebenarnya berasal dari satu tempat, yaitu diri kita sendiri. Yang tahu betul kapan maaf itu terjadi adalah jiwa ini, dan kita tidak pernah bisa menjadwalkan kapan maaf itu akan dilaksanakan. Oleh karena itu, maaf tidak selalu harus diungkapkan kepada orang yang kita tuju, karena maaf adalah milik kita sendiri. Maaf tidak pernah terjadi begitu cepat. Setiap orang akan membutuhkan waktu jeda untuk memberi/meminta maaf. Dan egolah yang menjadikan masing-masing kita memiliki perbedaan waktu untuk melakukanya.

Berhubung sebentar lagi idul fitri, dan maaf selalu berproses. Marilah kita siapkan diri ini untuk memaafkan. Karena tak ada seorangpun yang mampu membantu kita untuk memberi/meminta maaf kecuali diri kita sendiri. Dan kalau kita belum siap, maka kita tidak akan pernah memaafkan. Sementara idul fitri hanyalah ritual wajib tahunan yang kita lakukan karena keadaan.

No comments:

Post a Comment