May 7, 2011

Menunggu waktu

Hatiku sudah malam dan hampir pagi. Aku sudah memeluk mimpi ketika kau menyapaku tadi. Ini bukan inginku. Kita sudah sepakat untuk melihat matahari tenggelam, dan aku sudah menunggumu dari sore hingga malam. Bersama jangkrik di taman aku duduk tersenyum pada langit bersama hati yang harus kau tawar. 

Jarak telah menjadikan rindu ini semakin mahal. Aku harus sabar dan lebih mengerti untuk setia menunggu lagi. Meski kau tak selalu datang menepati janji, namun aku tetap harus berada di sini. Perasaan ini semakin sulit kupertahankan jika esok atau lusa kau masih berdiri bersama janji yang tak pasti.


"Langit, besok aku datang lagi. Selamat malam..." ucapku yang telah lelah bersama waktu.
"Selamat malam"
"Mimpi indah ya..." ujar Bulan yang kian terang dan berkuasa. Aku masih terdiam dan menunduk pergi dengan langkah penuh kata di bibirku.


Senang sekali Bulan mau menyapaku. Tapi aku harus menutup hati, karena kumasih inginkan kau menikmati hari dengan hati yang kita dudukkan bersama.

No comments:

Post a Comment