bandar baru bangi-selangor Malaysia.
tiga hari yang lalu, ada kejadian yang sedikit aneh dan menyebalkan. langsung saja...cerita ini bermula ketika aku duduk di mesjid menunggu sholat jum'at. seseorang datang menghampiriku, namanya mohammad ali, kalau ga salah dia dari republic of chad.
"comment allez-vous" katanya sih artinya apa kabar. jawabnya mudah, cukup B. tashilan li wa tafhiman lakum ukallimu bil lughatil wathoniyah (hehehe...). inti dari pembicaraan kami hanya sedikit masalah assignment yang tak pernah mereka mengerti. sebenarnya sih tugas biasa, cuman mereka emang kurang suka dengan IT. jadinya minta di buatin story board i-kiosk.
"wah....kayaknya ga bisa tidur siang nih kalo buat story board dulu" gumamku dalam hati.
sesuai rencana dan janji, seusai sholat jum'at aku buatin story board yang paling simple, semua kata-katanya aku copy paste dari internet. yes....15 menit story board itu selesai tanpa harus di edit. aku mau cepat pulang ke rumah bibi di kuala lumpur. mengingat uang yang tersisa hanya 15 ringgit malaysia. dan masih 10 hari lagi aku gajian. duit pinjaman dari boss kemaren udah habis buat beli buku, beli beras, beli ayam dan lain-lain.
"owh....thank you man, you are very cleaver" ucap ali.
''ya...afwan" jawabku singkat, oh iya....ada yang lupa, kebanyakan orang kulit hitam bisa berbahasa arab. baru saja aku ingin berdiri beranjak dari tempat duduk, seseorang kembali memanggilku. herman, dia satu group denganku. masih tugas yang sama, story board.
"eh...our assignment not finish yet" ungkapnya. aku sendiri sempat kaget, tugas yang seharusnya selesai 3 hari yang lalu dia bilang belum selesai. mungkin karena dia terlalu banyak menggunakan animasi dan efek yang sedikit rumit, jadinya molor deh.
aku yang baru saja hendak pergi meninggalkan mesjid dan sekitarnya harus tertahan. kembali aku buka layar monitor dan melihat hasil story board. sebenarnya tinggal sedikit lagi, mungkin 5 menit semuanya akan selesai. tapi berhubung obrolan yang tidak menemukan titik terang, dari mulai politik, film, sampai rencana menikah, akhirnya tugas ini tak kunjung selesai. dan sampai suara adzan ashar itu di kumandangkan semua obrolan di teras masjid ini berakhir tanpa titik.
setelah itu aku sholat berjama'ah. dan langit kian gemuruh. hingga hujan turun sedemikian deras. sehabis sholat aku tak berfikir untuk pulang, menunggu hujan reda karena lupa bawa payung, sebenarnya ga lupa sih, emang ga bawa. hehehe...
"jom gi alek, guna kereta andi je, aku punye parking kat pkk la" ajaknya herman yang kemudian berlari kecil menuju mobil myvi sporty putih. tanpa komando lagi aku juga ikut dan masuk ke dalam mobil tersebut.
"aliv nak gi mana?" tanya andi. pertanyaan yang ga perlu di jawab, gumamku.
"gi depan cafe tasik, nanti dorang ikut van" ungkap herman. aku pikir dia bercanda dan hanya gurauan belaka. tapi aku tidak menyangka hal itu benar-benar terjadi.
tepat di depan cafe tasik mobil myvi putih yang aku tumpangi berhenti, sungguh hal yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. tapi aku harus keluar cepat dan berlari menuju van, karena hujan memang deras.
"thanks ya...see you tomorrow" ucapku dengan sedikit senyum untuk menyembunyikan kekecewaanku.
aku berlari kecil ke arah van dan masuk ke dalamnya. baju dan celana sudah basah meski ga semuanya. aku tak pernah terfikir sebelumnya, andi beberapa hari yang lalu untuk yang pertama kalinya mengantarku ke vista, apartment yang aku tempati. padahal hari itu ga ada hujan, aku sendiri mungkin lebih suka naik van campus dari pada di antar. tapi untuk menghormati rasa hormat aku iyakan saja. itu mungkin karena dia menginginkansoftware pivot (kalkulator forex) dan sedikit tanya jawab tentang system trading yang aku terapkan. makanya dia mau mengantar. astaghfirullah...
van kampus ini memang beroprasi setiap waktu, rutenya dari kampus ke vista dan melati, dua-duanya nama apartment. jaraknya tidak lumayan jauh, juga tidak bisa di bilang dekat. sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam, hingga sampai di pintu gerbang vista, van kampus ini berhenti.
"thanks bang" ucapku pada sopir van.
aku berlari dari pintu gerbang vista menuju lokasi rumah yang di pisahkan dengan taman. lumayan besar dan tanpa atap. sekarang aku benar-benar basah, baju, celana, sepatu dan buku yang aku bawa semuanya basah. sungguh hari yang tak kan pernah bisa aku lupakan. aku hanya bisa berharap esok atau lusa tuhan memberiku mobil.
semua cerita ini benar-benar aku alami, hanya nama tokoh saja yang aku sembunyikan. herman dan andi adalah teman sekelasku dua-duanya orang malaysia. sebenarnya ada banyak cerita menyakitkan yang aku alami di sini. tapi semuanya itu telah terjadi, dan akan aku rangkum menjadi bahasa untuk ku persembahkan pada umi abi tercinta di madura. culture kita memang berbeda, tapi di akui atau tidak. orang melayu memang suka menganggap rendah orang lain. tidak ramah dan tidak santun.
mungkin sudah saatnya aku tidak terlalu baik pada mereka.
mungkin sudah saatnya aku tidak menghargai mereka.
mungkin sudah saatnya aku diam tanpa komentar atas perlakuan bangsa malaysia terhadap negaraku. dari mulai lagu kroncong Indonesia yang berjudul “Stamboel terang boelan" yang di akui dan di rubah liriknya menjadi lagu kebangsaan malaysia (31 Agustus 1957), UU migas indonesia, UU perfileman nasional, kasus ambalat sampai tari pendet 2009. sebenarnya aku tidak terlalu ambil emosi dengan semua ini, tapi hari itu memang benar-benar menyakitkan.
SABAR BRO
ReplyDeletetu lh bedanya rakyat kita sama mereka
iyah...kalo ga sabar udah gw labrak tu anak
ReplyDeletehhaa :)
ReplyDeletelabraak jha