tepatnya sekitar 4 bulan yang lalu, kami pelajar indonesia-brunei darussaalam sempat di interview. ada satu kata yang mungkin ga bisa di lupakan
"di sini bukan indonesia, di sini ga ada demo."
kira-kira seperti itu lah yang di ungkapkan oleh ketua pengurus usroh. beliau sudah belajar di indonesia, dan faham betul culture negaraku. bahkan ceritanya sesekali sempat turun ke jalan tergabung dalam aksi mahasiswa saat itu. tapi kata-kata itu ga bertahan lama, beberapa bulan kemudian, para pemuda malaysia turun ke jalan. tapi masih tak sebahaya demo di negeriku, tapi tetap saja mencengangkan ribuang orang kala itu.
masih sekitar demo, sekitar 4 hari yang lalu telah ada demo kecil-kecilan, kali ini di kampusku sendiri. tentang penolakan mahasiswa terhadap harga yuran yang semakin meningkat. salah satu mahasiswa sempat menyebutkan bahwa kenaikan yuran selama ini telah mencapai 30%. tak usah kaget kalau para orang-orang yang duduk manis di JPM hampir semuanya ber-mobil. hari pertama demo itu berlangsung di dewan kuliah syariah, hari berikutnya berlanjut ke asrama mahasiswa, kemudian di depan masjid. aku sedikit kaget dengan aksi demo mahasiswa, yang mungkin ini tak pernah terjadi sebelumnya. pada hari ke 3, demo yang di adakan di depan masjid cukup mendapat tanggapan para jajaran pengurus universitas ini. tapi tetap saja masih bisa di bubarkan oleh keamanan kampus, karena terlihat rencana demo yang kurang matang dan terorganisir. hari itu tepatnya kamis 5 november 2009. kebetulan aku ada kelas malam sampai jam 9. tepat setelah pulang dari kelas, aku dan classmate langsung ke masjid sholat jama'ah. setelah sholat itu lah aku ketemu dengan salah satu mahasiswa senior yang pernah menghukum aku waktu pertama kali ospek, (kalo ga salah dulu aku ma dia sempet mo berantem, ha ha ha).
"eh, how are you man?" sapanya sambil menjulurkan tangan. cukup lama basa basi di teras masjid, dari mulai nanya kesibukan masing masing sampai akhirnya pada masalah yang timbul baru-baru ini. apalagi kalo bukan demo.
"sometime I can't believe that you know. why its have to be like this?"
pertanyaan itu kemudian di jawab panjang lebar dan jelas perkara yang berlaku saat itu. ternyata sebagian mahasiswa telah mengadakan riset jauh-jauh hari kemudian compare dengan universitas lain sebelum akhirnya semua perasaan itu meletup dan menghasilkan demo. sejenak kami terdiam dan kehabisan kata-kata. dan terakhir dia menanyakan pendapatku tentang aksi ini. sebetulnya aku sedikit ragu untuk menjawab, tapi akhirnya aku jawab dengan kata-kata yang tak bermaksud menyinggung satu sama lain.
"sebenernya.....aksi demo yang kita lakukan 3 hari ini tak akan membuahkan hasil. karena tergolong kurang tepat timingnya, dan kurang terogranisir dengan baik" belum sempat aku selesai ngasih pendapat langsung di potong. bener prediksi aku, namanya juga mahasiswa.
"trus gimana caranya biar di tanggapi jajaran pengurus?"
"wah.....aku ga bisa ngasih saran. tapi kalo di negaraku, Indonesia. yang namanya demo itu tidak akan berhenti dan bubar sebelum mendapat jawaban dari target. kalo demo menetang pemerintahan, ya presiden ato wakilnya yang harus turun tangan memberikan jawaban secara langsung. baru setelah itu bubar"
"wah....gitu ya??"
"ya" jawabku singkat. sejenak dia terdiam seakan mencari kata-kata yang pas buat mengakhiri perbincangan.
"oh iya, jangan lupa ya. besok ada sholat hajar berjama'ah di mesjid ini. jangan lupa ajak temen yang lain. see you tomorrow..." katanya sambil mengakhiri dengan salam. tapi setelah beberapa langkahnya kemudian dia berbalik lagi dan menanyakan sesuatu.
"di indonesia, kamu pks ya?" aku sempat terkejut dengan pertanyaan itu. tapi aku balik bertanya.
"loh.....kok bisa nanya gitu?"
"kelihatan dari bicaranya, he he he" jawabnya tanpa menunggu jawabanku dia langsung pergi bersama teman-temannya.
**
keesokan harinya, hujan deras banget. jarak apartemen ke kampus lumayan jauh. kalo maksain tetep jalan bisa kebasahan. aku tungguin aja sampe reda baru berangkat. ketika masuk kelas sempat kaget sih ternyata yang datang sudah banyak dan kelas sudah mulai setengah jam yang lalu.
"orang sini ga takut hujan apa ya?" gumamku dalam hati.
kelas management ini cukup unik, karena dosen yang mengajar masih relatif muda plus perempuan. sementara student yang masuk cukup beragam, mulai dari yang semester 1 sampai semester 5 semuanya ada di situ plus terdiri dari beragam jurusan yang di ambil. karena ga semua yang ambil subject management ni satu kelas ma aku. ada abang-abang senior, ada juga anak baru yang entah ambil jurusan apa juga tergabung dalam satu kelas. kelasnya sih cukup besar dan berkapasitas 100 orang.

"tumben ya, mahasiswa and mahasiswi kumpul" gumamku dalam hati, "ah....mungkin mo demo lagi"
aku ga peduli, tetap aja melangkah menuju cafe.
nah....waktu aku lagi mo daftar usroh, di situlah aku kaget melihat sekumpulan mahasiswa yang melontarkan pendapatnya. kali ini sepertinya cukup terorganisir. mahasiswa cukup banyak dari sebelumnya dengan aksesori demo lengkap, mulai dari spanduk sampe ikat kepala merah di setiap peserta. aku ga habis pikir, bagaimana mungkin saat semua mahasiswa harus mendaftar usroh, malah sekumpulan yang lain berdemo. peserta kali ini lebih banyak dari student yang daftar usroh. saat mereka melintas melewati gedung pendaftaran, peserta demo semakin banyak dan security kampus kali ini kewalahan dan tak mampu membubarkan seperti hari-hari biasanya. maklum lah...3 hari sebelum ini para security tersenyum bangga atas kemenangan yang selalu berhasil membubarkan aksi demo. tapi kali ini tidak, selain jumlahnya terlalu banyak di depan dan belakang juga ada kumpulan mahasiswa yang membuat pagar betis agar tak bisa di ganggu. orang-orangnya sih tergolong berbadan besar dan kuat. cukuplah buat ngatasin security yang udah pada tua. ha ha ha....

"aksi kami kali ini tidak main-main, kami minta jawaban langsung dari rektor universitas atau yang mewakilinya"
demo kali ini memang cukup sedikit menegangkan. para pengurus JPM sempat mengisyaratkan untuk bubar, tapi mahasiswa kali ini terlalu banyak. benar-benar banyak. apalagi setelah para demonstran melewati cafe dan gedung pendaftaran usroh bergabung dalam satu baris, yang nyaris ga ada celah sedikitpun untuk di lewati. para security udah kalang kabut bukan main dengan motor masing-masing. ke sana ke mari ga jelas. dan setelah itu segerombolan mahasiswa bermotor mulai menggaungkan gasnya masing-masing. rame banget....saat itu lah seakan semua mahasiswa yang ada berkumpul dalam satu tempat. benar-benar hari yang luar biasa bagi penduduk kampus. bagaimana tidak, as I know mungkin ini adalah demo terakbar di kampus ini.
"GMS adalah gerakan yang sudah lama berdiri, tapi kami tetap sabar menunggu. dan hari ini, batas kesabaran kami telah tak mampu di bendung lagi. sudah cukup kami berpuasa senin kamis sepajang tahun. hanya dengan dua alasan, karena ibadah, dan karena kami kekurangan uang." mendengar suara itu aku tersentuh sekali. ternyata ga semua orang malaysia kaya dan mampu membiayai anak-anaknya. suara itu terus menggema lewat perantara toa.
"kami telah cukup sabar menunggu. tak ada alasan untuk diam dan terus tertindas. kami ingin memperbaiki kehidupan belajar dengan tenang"
setelah cukup lama berorasi akhirnya wakil rektor benar-benar turun dan menyatakan sebuah perjanjian. kira-kira gini nih (nih fotonya di samping)---------------
setelah waki rektor bersama pengawalnya selesai memberikan perjanjian, para demonstran masih tak terkawal. sorak sorai tetap menggema. tapi tak itu semua tak berlangsung lama. semuanya berakhir dengan doa. semua mahasiswa berharap rektor dan seluruh pengurus mempertimbangkan betul-betul dari semua yang mereka lakukan.massa udah bubar setelah pembacaan doa sama-sama dan langsung menuju masjid. oh iya...waktu itu sempat aku lihat 2 mobil polisi, di dalamnya ada sekitar 3 polisi pada masing-masing mobil lengkap dengan kostum dan peralatan masing-masing. hari ini memang benar-benar heboh, setelah 2 mobil polisi itu datang lagi beberapa motor polisi. setelah itu datang wartawan dari tv3 malaysia, tapi student sudah tak lagi berorasi. di susul wartawan siasah, ntah lah...kata orang malaysia sih gitu. aku juga sempat melihat organisasis pengamanan malaysia, entah apa namanya...lupa yang mo nanya.
seteah itu untuk sekedar memastikan, aku tanya dengan student indonesia semester 5 asal medan.
"eh....sebelum ini pernah ada demo ga sih?"
"wah...ga ada, semenjak kalian masuk malaysia aja ada demo"
"be....kata-kata lu ga enak banget pak."
ha ha ha ha....tawa pun lepas di depan mesjid. cerita demo udah selesai, udah dulu ya....capek pengen istirahat
Hmm, assalamualaikum ya akhi.
ReplyDeletePertama kali aku mengetahui adanya seorang mahasiswa asal indonesia yang memblog pasal isu demonstrasi.
Walaubagaimanapun situs di indonesia layakkah dibawa ke sini? aku tidak fikir begitu dan tidak harap kamu setuju dengan aku.
Iya, aku akui, demonstrasi adalah budaya popular. Ia tidak harus diperlekehkan. Sesekali dibuat, ia fun apa?
Tetapi, jika selalu dibuat, bukankah ia cuma melenguhkan? Kita mahu selesaikan problemkah atau mahu bikin problem?
Salam ziarah.