August 11, 2011

Setia?


Kami selalu bertemu dalam keadaan niat yang belum sempat dibangun. Kenyataan dan mimpi memiliki tempat yang sama, seperti senyummu yang tak pernah bermakna apa-apa. Belakangan aku sadar, mengapa mimpi dan yang kurindukan tidak pernah searah kehendak. Aku memimpikanmu ketika kusedang merindukan orang lain. Mungkinkah lelaki memang tak pernah bisa setia dengan satu cinta? ataukah kita harus berbagi untuk melihat indahnya perasaan?.


Sungguh tak ada yang menggantikan Tuhan di hidupku. Pencipta yang senantiasa melindungi dan memenuhi segala kekurangan. Akupun tak kan pernah membandingkanmu denganNya. Tapi kadang senyummu telah mampu menjadikanku tenang seperti doa yang terkabulkan. Perasaan ini seperti musim yang selalu berubah. Dan aku penat dengan perjalan panjang yang entah sampai kapan kan berakhir. Kuingin segera berhenti untuk mencari, menerima satu cinta dan setia sebelum aku terlalu jauh mendua.


Dari sinilah awal pengertian tentang perempuan dan lelaki yang tercipta berbeda karena perasaan. Akan selalu ada waktu dimana lelaki tak akan pernah berhenti untuk mencari. Karena lelaki selalu mengharapkan lebih dari yang bisa perempuan berikan. Sementara perempuan sudah cukup dengan kesetiaan yang ia bawa dalam keadaan apapun, karena baginya kenyataan dan mimpi memiliki arti kesetiaan yang sama. Sungguh aku ingin mencintaimu dengan sempuna, dengan cinta yang sama. Tidak seperti cerita yang sedang kutuliskan ini.

No comments:

Post a Comment