April 16, 2011

Seri Nilai Kekinian: KEBEBASAN (LIBERTY)

Kesadaran  rasional membawa kita kepada dunia yang seharusnya ada. Walaupun kadang-kadang memang tidak pernah ada. Ia semata dunia wacana yang ada dalam dunia idea. Kesadaran rasional yang demikian banyak menguasai para pemikir, filsuf, budayawan dan pembaharu. Nilai-nilai utama yang dikembangkan dalam dunia kesadaran rasional secara umum ada tiga:

1.        Kebebasan.
2.        Objektivitas
3.        Rasionalitas

Masyarakat dunia kini mengembangkan tiga hal itu sebagai nilai-nilai positif, nilai-nilai baik, nilai-nilai benar. Dalam keyakinan mereka,   semua hal yang tidak liberal, tidak objektif dan tidak rasional, tidak dapat diterima sebagai sebuah kebenaran (dalam tulisan ini  hanya satu yang akan dibahas: kebebasan). Sebenarnya apa yang dimaksud kebebasan ? Kebebasan punya arti  (1) positif, (2) mungkin positif atau negatif, dan (3) negatif.

1.      Kebebasan bermakna positif berarti: “a state of being free  from excessive restrictions  placed on one’s life by  a governing power:”: Keadaan yang bebas dari tekanan-tekanan yang memaksa yang diberlakukan pada kehidupan seseorang yang diebrikan oleh kekuasaan pemerintahan). Misalnya pemerintah memberlakukan sistem pemerintahan yang demokratis, meneggakkan keadilan soaial dan lain-lain.
2.      Kebebasan bermakna mungkin positif  mungkin pula negatif adalah kebebasan yang bermakna.  “the rght or power to do as one choeses” (hak atau kekuasaan untuk melakukan apa  yang menjadi pilihannya) Bila yang menjadi pilihannya hal-hal negatif, maka kebebasan di sini bermuatan makna negatif, tetapi sebaliknya bila positif maka kebebasan bermakna positif.
3.      Kebebasan bermakna negatif bila diartikan sebagai  “an act  or statement that may offend  or annoy somebody” (prilaku  atau pernyataan yang membolehkan mengganggu atau menjengkelkan seseorang).

Apa ada kebebasan dalam arti yang sejati. ? Kita ini gelap, tapi merasa terang. Apa arti sebuah kebebasan di tengah kegelapan ?!! Disebut gelap, karena terlalu banyak sekat dan dinding pembatas yang menyekap kita untuk bisa bebas. Bagaimana bisa merasa bebas:

1.      bila hanya untuk mengetahui sesuatu di belakang tembok,  kita tidak mampu,
2.      bila untuk mengetahui kejadian hari esok. kita tidak tahu.
3.      bila untuk mengetahui sesuatu yang jauh, kita tidak mampu.
4.      bila untuk mengetahui sesuatu, kita  terkungkung oleh keterbatasan diri kita sendiri.

Pendek kata, kita ini berada dalam kungkungan jarak, waktu, ruang dan diri kita sendiri. Empat hal itulah yang membatasi kita sehingga kita ini menjadi gelap Yang dibutuhkan bagi manusia-gelap   bukan kebebasan, tapi PENUNTUN yang dapat menunjukkan pintu-pintu keluar dari kegelapan ini, menuju dunia yang terang. Penuntun itu pada:

1.      Tingkatan pertama adalah agama. Karena itu pelajarilah agama dan amalkan.
2.      Tingkatan kedua, hidayah Allah: Karena itu dekati Allah sedekat-dekatnya agar kita mendapat hidayahNya.
3.      Tingkatan terakhir adalah pancaran nur  Ilahi. Karena itu cintai Allah sampai Allah mencintai kita.

No comments:

Post a Comment