May 13, 2011

akhir

Ya, aku fikir kehidupanku sudah selesai setelah ujung dari ikthtiar ini kupersembahkan. Untuk sebuah keharusan dan kemudian menunggu hasil akhir dari keputusuan Tuhan. Sekarang sudah tak ada lagi hal nyata yang bisa kulakukan, karena doa bagiku adalah komunikasi dua arah antara Tuhan dan harapan. Aku malu jika harus mengeluh lagi, karena taqdir pernah mempertemukanku dengan kesengsaraan yang lebih mendasar, dengan luka dan memar yang sepertinya takkan mampu kurasakan.

Aku seperti berada di antara neraka dan surga, mungkin sudah saatnya kubelajar ikhlas untuk segala kemungkinan. Bersama kehidupan yang penuh kejutan dan tantangan. Dan akhirnya kuharap hati ini cukup kuat jika harus tertantang keburukan.

Yang pasti, aku ingin jalani hidup ini sendiri, agar lebih dekat dengan Tuhan. Sejenak aku ingin melupakan statusku sebagai makhluk sosial yang selalu bergantung pada orang lain. Dan jika Tuhan mengizinkan, setelah ini aku ingin memberi tanpa ada kata menerima.

Tuhan, setelah hampir semua logika sudah kukerahkan untuk tetap berjalan. Sekarang aku berada di ujung akhir logikaku sendiri, kumohon berikan aku jalan atau berikan aku penyelesaian yang tak logis. Itu saja

No comments:

Post a Comment